TUGAS 4
PENGEMBANGAN KREATIVITAS DAN KEBERBAKATAN
Oleh:
Treesty
Setyawan (16515930)
Kelas:
3PA08
FAKULTAS
PSIKOLOGI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
DEPOK
2017
KATA
PENGANTAR
Puji dan
syukur kehadirat yang maha kuasa. sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
dengan judul “Tugas Portofolio 4”. Makalah ini dibuat dalam rangka memahami
teori-teori mengenai kreativitas dan keberbakatan serta segala yang berkaitan
dengannya. Selain itu, tugas ini dibuat untuk melaksanakan tugas sebagai
seorang mahasiswa, serta untuk memenuhi nilai tugas Mata Kuliah Pengembangan
Kreativitas & Keberbakatan. Dalam proses pembuatan makalah ini tentu
penulis mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan saran. Untuk itu penulis
ucapkan terima kasih kepada Ibu Bella Cintya Puspaningrum, selaku dosen Mata
Kuliah Pengembangan Kreativitas & Keberbakatan serta rekan-rekan mahasiswa
yang telah memberikan aspirasinya dalam pembuatan makalah.
Akhir kata
semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada
khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
sempurna untuk itu penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun
demi perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata penulis ucapkan terimakasih.
Jakarta,
November 2017
Penulis
Dr. Prof. Khoirul Anwar lahir di Kediri, Jawa Timur tahun 1978
adalah seorang ilmuwan Indonesia. Ia dikenal
sebagai pemilik paten teknologi broadband yang menjadi standard internasional
ITU, baik untuk sistem teresterial (di bumi) maupun satelit (di luar angkasa).
Dr. Prof. Khoirul Anwar adalah
seorang penemu jaringan 4G LTE. Khoirul Anwar dikenal sebagai penemu dari
teknologi jaringan 4G yang berbasis OFDM (Orthogonal Frequency Division
Multiplexing). Khoirul Anwar dilahirkan pada tanggal 22 Agustus 1978 di Kediri,
Jawa Timur. Orang tua dari Khoirul Anwar yaitu Sudjianto (ayah) dan Siti Patmi
(ibu). Ayahnya meninggal dunia karena sakit, saat ia baru lulus SD pada tahun
1990. Hanya ibunyalah yang berusaha keras menyekolahkannya.
Sejak kecil, Khoirul hidup dalam ekonomi yang rendah. Sewaktu
kecil ia sangat suka dengan sains. Saat pulang sekolah ia selalu melakukan
kegiatan sehari – harinya yaitu mencari rumput untuk ternak. Di waktu
kesibukannya ketika mencari rumput, ia juga selalu menyempatkan waktu untuk
membaca buku tentang teori Albert
Einstein dan Michael Faraday. Mimpinya pun melambung tinggi.
Yaitu dia ingin kelak dapat menciptakan teori baru seperti yang dilakukan
Einstein dan Faraday. Meskipun begitu, Tuhan tetap memberikan
jalan untuk mencapai kesuksesan, hingga sekarang Khoirul Anwar menjadi ilmuwan.
Pada saat ia ingin melanjutkan sekolah SMA di Kediri, betapa beruntungnya dia
karena ada orang yang menawarkan kos gratis untuknya. Kemudian ia melanjutkan
sekolah di ITB Bandung dengan Jurusan Teknik Elektro lulus dengan predikat cum
laude di tahun 2000.
Selama 4 tahun belajar di ITB ia selalu mendapatkan beasiswa.
“Orang tua saya tidak perlu mengirimkan uang lagi” kata Khoirul mengenang masa
lalunya. Cerdas dan rajinlah yang membuat Khoirul pergi ke pendidikan yang
tinggi. Setelah itu Khoirul mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan S2 dari
Panasonic di Nara Institute of Science and
Technology(NAIST) di luar
negeri yaitu Jepang dan lulus pada tahun 2005, dan kemudian ia mendapatkan
beasiswa untuk melanjutkan kuliah S3 dari perusahaan Jepang di kampus yang sama
Nara Institute of Science and Technology (NAIST) Jepang.
Dalam penemuannya, Khoirul Anwar terinspirasi dari film
animasi untuk anak – anak yaitu Dragon Ball Z. Tak terduga, ternyata sebuah
film anime Jepang bisa mengilhami penemuan penting yang merevolusi anggapan tak
terpatahkan di jagat transmisi telekomunikasi nirkabel. Tapi cerita
itulah yang terjadi pada diri Khoirul Anwar, dosen sekaligus peneliti asal
Indonesia yang bekerja di laboratoriom Information Theory and Signal
Processing, Japan Advanced Institute of Science and Technology, di Jepang. Saat
terdesak karena harus mengajukan tema penelitian untuk mendapatkan dana riset,
Khoirul memeras otaknya. Akhirnya ide itu muncul juga dari Dragon Ball Z, film
animasi Jepang yang ia tonton. Ketika tokoh utama Dragon Ball Z (Goku), hendak
melayangkan jurus terdahsyatnya, ‘Genki Dama’ alias Spirit Ball, Goku akan
menyerap semua energi makhluk hidup di alam, sehingga menghasilkan tenaga yang
luar biasa. “Konsep itu saya turunkan formula matematikanya untuk diterapkan
pada penelitian saya,” kata Dr. Khoirul, kepada VIVAnews melalui surat
elektroniknya, Jumat 13 Agustus 2010.
Sekarang sebuah sinyal yang dikirimkan secara nirkabel, tidak
perlu diperisai oleh guard interval atau (GI) yang tujuannya untuk menjaganya
kebal terhadap delay, pantulan, dan interferensi. Turbo equalizer-lah yang akan
bekerja membatalkan interferensi sehingga receiver bisa menerima sinyal tanpa
distorsi. Dengan mengenyahkan GI, dan memanfaatkan dekoder turbo, secara
teoritis malah bisa menghilangkan rugi daya transmisi karena tak perlu mengirimkan
daya untuk GI. Hilangnya GI juga bisa diisi oleh parity bits yang bisa
digunakan untuk memperbaiki kesalahan akibat distorsi (error correction coding).
Setelah direlasikan dengan formula matematikanya dengan
benar, tidak tinggal diam Khoirul pun langsung meminta Hui Zhou, untuk membuat
programnya. Ini merupakan kerjasama yang bagus. Metode ini bisa dibilang
mampu memecahkan problem transmisi nirkabel. Apalagi ia bisa diterapkan pada
hampir semua sistem telekomunikasi, termasuk GSM (2G), CDMA (3G), dan cocok
untuk diterapkan pada sistem 4G yang membutuhkan kinerja tinggi dengan tingkat
kompleksitas rendah.
Penemu
Jaringan 4G LTE Dr.
Prof. Khoirul Anwar
Anda mungkin
tak pernah mengira, sebuah film animasi ternyata bisa menjadi pelopor dari
penemuan penting pada bagian transmisi telekomunikasi nirkabel. Tapi
itulah yang terjadi pada Khoirul Anwar, peneliti asal Indonesia yang bekerja di
laboratoriom Information Theory and Signal Processing, Japan Advanced Institute
of Science and Technology, di Jepang. Saat terdesak karena harus mengajukan
tema penelitian untuk mendapatkan dana riset, Khoirul memeras otaknya.
Akhirnya ide
itu muncul juga dari Dragon Ball Z, film animasi Jepang yang kerap ia tonton
bersama anaknya.Goku, tokoh utama Dragon Ball Z, hendak
melayangkan jurus terdahsyatnya, Spirit Ball, dengan menyerap semua
energi mahluk hidup di alam, sehingga menghasilkan tenaga yang hebat.
Khoirul memisalkan jurus Spirit Ball Goku sebagai Turbo Equalizer (dekoder turbo) yang mampu mengumpulkan seluruh energi dari blok transmisi yang ter-delay, maupun blok transmisi terdahulu, untuk melenyapkan distorsi data akibat interferensi gelombang.
Khoirul memisalkan jurus Spirit Ball Goku sebagai Turbo Equalizer (dekoder turbo) yang mampu mengumpulkan seluruh energi dari blok transmisi yang ter-delay, maupun blok transmisi terdahulu, untuk melenyapkan distorsi data akibat interferensi gelombang.
Asisten
Profesor berusia 31 tahun itu dapat mematahkan anggapan yang awalnya ‘tak
mungkin’ di dunia telekomunikasi. Kini sebuah sinyal yang dikirimkan secara
nirkabel, tak perlu lagi diperisai oleh guard interval (GI) untuk menjaganya
kebal terhadap delay, pantulan, dan interferensi. Turbo equalizer-lah yang akan
membatalkan interferensi sehingga receiver bisa menerima sinyal tanpa distorsi.
Dengan mengenyahkan GI, dan memanfaatkan dekoder turbo, secara teoritis malah
bisa menghilangkan rugi daya transmisi karena tak perlu mengirimkan daya untuk
GI. Hilangnya GI juga bisa diisi oleh parity bits yang bisa digunakan untuk
memperbaiki kesalahan akibat distorsi (error correction coding).
“GI sebenarnya
adalah sesuatu yang ‘tidak berguna’ di receiver selain hanya untuk menjadi
pembatas. Jadi mengirimkan power untuk sesuatu yang ‘tidak berguna’ adalah
sia-sia,” kata Khoirul. Gagasan ini sendiri, dikerjakan Khoirul
bersama Tadashi Matsumoto, profesor utama di laboratorium tempat Khoirul
bekerja. Saat itu ia dan Tadashi hendak mengajukan proyek ke Kinki Mobile
Wireless Center.Setelah menurunkan formula matematikanya secara
konkrit, Khoirul meminta rekannya Hui Zhou, untuk membuat programnya.
Metode ini
bisa dibilang mampu memecahkan problem transmisi nirkabel. Apalagi ia bisa
diterapkan pada hampir semua sistem telekomunikasi, termasuk GSM (2G), CDMA
(3G), dan cocok untuk diterapkan pada sistem 4G yang membutuhkan kinerja tinggi
dengan tingkat kompleksitas rendah.
Tak heran bila
temuan ini membesut penghargaan Best Paper untuk kategori Young Scientist pada
Institute of Electrical and Electronics Engineers Vehicular Technology
Conference (IEEE VTC) 2010-Spring yang digelar 16-19 Mei 2010, di Taiwan. Kini hasil
temuan yang telah dipatenkan itu digunakan oleh sebuah perusahaan elektronik
besar asal Jepang. Bahkan teknologi ini juga tengah dijajaki oleh raksasa
telekomunikasi China, Huawei Technology.
Analisis
Kreativitas
adalah suatu proses yang tercermin dalam kelancaran, kelenturan (fleksibilitas)
dan originalitas dalam berfikir (Munandar dalam Basuki, 2010). Berdasarkan kreativitas tokoh Dr. Prof. Khoirul Anwar yang sudah
diceritakan diatas maka dapat dikaitkan dengan teori kreativitas Carl Rogers
yang merupakan salah satu dari banyak ahli yang mengembangkan teori humanistik
dipandang sebagai “third force” (kekuatan ketiga) dalam
psikologi, kekuatan humanistik ini memiliki minat yang eksklusif terhadap
tingkah laku manusia. Humanistik dapat diartikan sebagai “Orientasi teoritis
yang menekankan kualitas manusia yang unik, khususnya terkait dengan free
will (kemauan bebas) dan potensi untuk mengembangkan dirinya”.
Para ahli humanistik memiliki
pandangan yang optimistik terhadap hakikat manusia (Yusuf Syamsu, 2007:142). Mereka meyakini bahwa:
1.
Manusia memiliki dorongan bawaan untuk mengembangkan
diri.
2.
Manusia memilki kebebasan untuk merancang atau
mengembangkan tingkah lakunya, dalam hal ini manusia bukan pion yang diatur
sepenuhnya oleh lingkungan;
3.
Manusia adalah makhluk rasional dan sadar, tidak
dikuasai oleh ketidaksadaran, kebutuhan irrasional, dan konflik.
Carl Rogers
(1902-1987) tiga kondisi internal dari pribadi yang kreatif, yaitu:
1.
Keterbukaan terhadap pengalaman.
2.
Kemampuan untuk menilai situasi sesuai dengan patokan
pribadi seseorang (internal locus of evaluation).
3.
Kemampuan untuk bereksperimen, untuk “bermain” dengan
konsep-konsep.
Tokoh diatas
memiliki ketiga ciri ini maka kesehatan psikologis sangat baik dan berfungsi
sepenuhnya menghasilkan karya-karya kreatif, dan hidup secara kreatif.
Ketiga ciri atau kondisi tersebut juga merupakan dorongan dari
dalam (internal press) untuk kreasi.
Daftar Pustaka
Feist, Jess dan Gregory J. Feist. 2008. Theories of Personality.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Koswara, E. 1991. Teori-teori Kepribadian.
Bandung: PT. Eresco
Syamsu, Yusuf, Dkk. 2007. Teori Kepribadian.
Bandung: Remaja Rasda Karya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar